1. Pengkajian
a. Aktivitas / Istirahat
- Letih, lemah, malaise
- Keterbatasan gerak
- Ketegangan mata, kesulitan membaca
- Insomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri
kepala
- Sakit kepala yang hebat saat perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja) atau karena perubahan cuaca.
b. Sirkulasi
- Riwayat hypertensi
- Denyutan vaskuler, misal daerah temporal
- Pucat, wajah tampak kemerahan.
c. Integritas Ego
- Faktor-faktor stress emosional atau lingkungan tertentu
- Perubahan ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan
depresi
- Kekhawatiran, ansietas, peka rangsangan selama sakit
kepala
- Mekanisme refresif/dekensif (sakit kepala kronik)
d. Makanan dan cairan
- Makanan yang tinggi vasorektiknya misalnya kafein, coklat,
bawang, keju, alkohol, anggur, daging, tomat, makan berlemak, jeruk, saus,
hotdog, MSG (pada migrain).
- Mual/muntah, anoreksia (selama nyeri)
- Penurunan berat badan
e. Neurosensoris
- Pening, disorientasi (selama sakit kepala)
- Riwayat kejang, cedera kepala yang baru terjadi, trauma,
stroke.
- Aura ; fasialis, olfaktorius, tinitus.
- Perubahan visual, sensitif terhadap cahaya/suara yang
keras, epitaksis.
- Parastesia, kelemahan progresif/paralysis satu sisi
tempore
- Perubahan pada pola bicara/pola pikir
- Mudah terangsang, peka terhadap stimulus.
- Penurunan refleks tendon dalam
- Papiledema.
f. Nyeri/ kenyamanan
- Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala,
misal migrain, ketegangan otot, cluster, tumor otak, pascatrauma, sinusitis.
- Nyeri, kemerahan, pucat pada daerah wajah
- Fokus menyempit
- Fokus pada diri sndiri
- Respon emosional / perilaku tak terarah seperti menangis,
gelisah.
- Otot-otot daerah leher juga menegang, frigiditas vokal.
g. Keamanan
- Riwayat alergi atau reaksi alergi
- Demam (sakit kepala)
- Gangguan cara berjalan, parastesia, paralisis
- Drainase nasal purulent (sakit kepala pada gangguan sinus)
h. Interaksi sosial
- Perubahan dalam tanggung jawab/peran interaksi sosial yang
berhubungan dengan penyakit.
i. Penyuluhan / pembelajaran
- Riwayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada
keluarga
- Penggunaan alcohol/obat lain termasuk kafein. Kontrasepsi
oral/hormone, menopause.
2. Diagnosa Keperawatan (Doengoes, 1999:2021)
1) Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan
ketegangan, iritasi/ tekanan syaraf, vasospressor, peningkatan intrakranial
ditandai dengan menyatakan nyeri yang dipengaruhi oleh faktor misal, perubahan
posisi, perubahan pola tidur, gelisah.
2) Koping individual tak efektif berhubungan dengan ketidak-adekuatan
relaksasi, metode koping tidak adekuat, kelebihan beban kerja.
3) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi
dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, tidak
mengenal informasi dan kurang mengingat ditandai oleh memintanya informasi,
ketidak-adekuatannya mengikuti instruksi.
3. Intervensi Keperawatan
a) Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan
ketegangan, iritasi/ tekanan syaraf, vasospasme, peningkatan intrakranial
ditandai dengan menyatakan nyeri yang dipengaruhi oleh faktor misal, perubahan
posisi, perubahan pola tidur, gelisah.
Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang
Kriteria hasil : - klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang
- tanda-tanda vital normal
- pasien tampak tenang dan rileks
Intervensi/Implementasi
- Pantau tanda-tanda vital,
intensitas/skala nyeri
Rasional : Mengenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan
keperawatan.
- Anjurkan klien istirahat
ditempat tidur
Rasional : istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri
- Atur posisi pasien senyaman mungkin
Rasional : posisi yang tepat mengurangi penekanan dan
mencegah ketegangan otot serta mengurangi nyeri.
- Ajarkan teknik relaksasi dan napas
dalam
Rasional : relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat
perasaan lebih nyaman
- Kolaborasi untuk pemberian analgetik.
Rasional : analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga
pasien menjadi lebih nyaman.
b) Koping individual tak efektif berhubungan dengan
ketidak-adekuatan relaksasi, metode koping tidak adekuat, kelebihan beban
kerja.
Tujuan : koping individu menjadi lebih adekuat
Kriteria Hasil : - mengidentifikasi prilaku yang tidak
efektif
- mengungkapkan kesadaran tentang kemampuan koping yang di
miliki
- megkaji situasi saat ini yang akurat
- menunjukkan perubahan gaya hidup yang diperlukan atau
situasi yang tepat.
Intervensi/Implementasi
- Kaji kapasitas fisiologis yang bersifat
umum.
Rasional : Mengenal sejauh dan mengidentifikasi penyimpangan
fungsi fisiologis tubuh dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan
- Sarankan klien untuk mengekspresikan
perasaannya.
Rasional : klien akan merasakan kelegaan setelah
mengungkapkan segala perasaannya dan menjadi lebih tenang
- Berikan informasi mengenai penyebab
sakit kepala, penenangan dan hasil yang diharapkan.
Rasional : agar klien mengetahui kondisi dan pengobatan yang
diterimanya, dan memberikan klien harapan dan semangat untuk pulih.
- Dekati pasien dengan ramah dan penuh
perhatian, ambil keuntungan dari kegiatan yang dapat diajarkan.
Rasional : membuat klien merasa lebih berarti dan dihargai.
a) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi
dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, tidak
mengenal informasi dan kurang mengingat ditandai oleh memintanya informasi,
ketidak-adekuatannya mengikuti instruksi.
Tujuan : pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek
prosedur dan proses pengobatan.
Kriteria Hasil : - melakukan prosedur yang diperlukan dan
menjelaskan alasan dari suatu tindakan.
- memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut
serta dalam regimen perawatan.
Intervensi / Implementasi :
- Kaji tingkat pengetahuan klien dan
keluarga tentang penyakitnya.
Rasional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan
pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
- Berikan penjelasan pada klien tentang
penyakitnya dan kondisinya sekarang.
Rasional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya
sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa cemas.
- Diskusikan penyebab individual dari
sakit kepala bila diketahui.
Rasional : untuk mengurangi kecemasan klien serta menambah
pengetahuan klien tetang penyakitnya.
- Minta klien dan keluarga
mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan.
Rasional : mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan
keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
- Diskusikan mengenai pentingnya posisi
atau letak tubuh yang normal
Rasional : agar klien mampu melakukan dan merubah
posisi/letak tubuh yang kurang baik.
- Anjurkan pasien untuk selalu
memperhatikan sakit kepala yang dialaminya dan faktor-faktor yang berhubungan.
Rasional : dengan memperhatikan faktor yang berhubungan
klien dapat mengurangi sakit kepala sendiri dengan tindakan sederhana, seperti
berbaring, beristirahat pada saat serangan.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana
tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan
cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya. (Carpenito, 1999:28)
Tujuan Pemulangan pada vertigo adalah :
a. Nyeri dapat dihilangkan atau diatasi.
b. Perubahan gaya hidup atau perilaku untuk mengontrol atau
mencegah kekambuhan.
c. Memahami kebutuhan atau kondisi proses penyakit dan
kebutuhan terapeutik.
0 komentar:
Posting Komentar